Skip to main content

“ EJAAN YANG DISEMPURNAKAN ” (BAHASA INDONESIA)





BAB I
PENDAHULUAN



1.      Latar Belakang
Kemampuan berbahasa Indonesia adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi masyarakat Indonesia, tidak terkecuali murid sekolah dasar. Dalam bidang pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar, bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran pokok. Pelajaran bahasa Indonesia diajarkan kepada murid berdasarkan kurikulum yang berlaku, yang di dalamnya (kurikulum pendidikan dasar) tercantum beberapa tujuan pembelajaran. Salah satu tujuan pokoknya adalah murid mampu dan terampil berbahasa Indonesia dengan baik dan benar setelah mengalami proses belajar mengajar di sekolah. Keterampilan berbahasa itu tidak saja meliputi satu aspek, tetapi di dalamnya termasuk kemampuan membaca, menulis, mendengarkan (menyimak), dan berbicara. Dalam proses pemerolehan dan penggunaannya, keterampilan berbahasa tersebut saling berkaitan.
Bahasa tulis mencakup sejumlah unsur-unsur bahasa, salah satunya adalah mengenai ejaan yang mencakup macam-macam huruf, berbagai kata, dan aneka tanda baca. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah sub. materi dalam ketata bahasaan Indonesia, yang memilik peran yang cukup besar dalam mengatur etika berbahasa secara tertulis sehingga diharapkan informasi tersebut dapat di sampaikan dan dipahami secara komprehensif dan terarah. Dalam prakteknya diharapkan aturan tersebut dapat digunakan dalam keseharian masyarakat sehingga proses penggunaan tata bahasa Indonesia dapat digunakan secara baik dan benar.


2.      Rumusan Masalah
            Adapun yang menjadi rumusan masalah yang dikemukakan dalam makalah adalah sebagai berikut :
A.    Apakah yang dimaksud EYD?
B.     Bagaimana pemakaian huruf (abjad, vokal, konsonan, pemenggalan kata, dan nama diri)?

3.      Tujuan Penulisan
A.    Memahami konsep EYD
B.     Untuk mengetahui dan memahami bagaimana pemakaian huruf pada bahasa tulis.


















BAB II
PEMBAHASAN



1.      Pengertian EYD
            EYD (Ejaan yang Disempurnakan) adalah tata bahasa dalam bahasa Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan penulisan huruf kapital dan huruf miring, serta penulisan unsur serapan. EYD disini diartikan sebagai tata bahasa yang disempurnakan. Dalam penulisan karya ilmiah perlu adanya aturan tata bahasa yang menyempurnakan sebuah karya tulis. Karena dalam sebuah karya tulis memerlukan tingkat kesempurnaan yang mendetail. Singkatnya EYD digunakan untuk membuat tulisan dengan cara yang baik dan benar.
Peran EYD yakni sebagai pedoman umum bagi para pengguna Bahasa Indonesia. Siapa pun, kapan pun, dimana pun menggunakan EYD secara benar dan baik, maka harus mengacu pada EYD yang sesuai dengan Undang-Undang dan Pancasila. EYD pun memiliki pengecualian, biasanya pada penulisan judul. EYD yang digunakan saat ini adalah EYD yang telah disepakati oleh 3 negara yakni Indonesia, Malaysia dan Bruneidarussalam.

2.      Pemakaian Huruf
A.    Huruf Abjad. Ada 26 yang masing-masing memiliki jenis huruf    besar dan kecil.
Huruf
Nama
Huruf
Nama
Huruf
Nama
A a
a
J j
Je
S s
Es
B b
be
K k
Ka
T t
Te
C c
ce
L l
El
U u
U
D d
de
M m
Em
V v
Fe
E e
e
N n
En
W w
We
F f
ef
O o
O
X x
Eks
G g
ge
P p
Pe
Y y
Ye
H h
ha
Q q
Ki
Z z
Zet
I i
I
R r
Er

B.     Huruf Vokal. Ada 5: a, e, i, o, dan u. Tanda aksen é dapat digunakan pada huruf e jika ejaan kata menimbulkan keraguan.
Huruf Vokal
Contoh Pemakaian dalam Kata
Di Awal
Di Tengah
Di Akhir
A
Api
Padi
Lusa
e*
Enak
Petak
Sore
Emas
Kena
Tipe
I
Itu
Simpan
Murni
O
Oleh
Kota
Radio
U
Ulang
Bumi
Ibu

C.    Huruf Konsonan. Ada 21: b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
1)      Huruf c, q, v, w, x, dan y tidak punya contoh di akhir kata.
2)      Huruf x tidak punya contoh di tengah kata.
3)      Huruf q dan x digunakan khusus untuk nama dan keperluan ilmu.


Huruf Konsonan
Contoh Pemakaian dalam Kata
Di Awal
Di Tengah
Di Akhir
B
Bahasa
Sebut
Adab
C
Cakap
Kaca
D
Dua
Ada
Abad
F
Fakir
Kafir
Maaf
G
Guna
Tiga
Balig
H
Hari
Saham
Tuah
J
Jalan
Manja
Mikraj
K
Kami
Paksa
Sesak
rakyat*
bapak*
L
Lekas
Alas
Kesal
M
Maka
Kami
Diam
N
Nama
Anak
Daun
P
Pasang
Apa
Siap
q**
Quran
Furqan
R
Raih
Bara
Putar
S
Sampai
Asli
Lemas
T
Tali
Mata
Rapat
V
Varia
Lava
W
Wanita
Hawa
x**
Xenon
Y
Yakin
Paying
Z
Zeni
Lazim
Juz
* Huruf k di sini melambangkan bunyi hamzah.
** Huruf q dan x digunakan khusus untuk nama dan keperluan ilmu.


D.    Diftong. Ada 3: ai, au, dan oi.
Huruf Diftong
Contoh Pemakaian dalam Kata
Di Awal
Di Tengah
Di Akhir
Ai
Ain
Syaitan
Pandai
Au
Aula
Saudara
Harimau
Oi
Boikot
Amboi

E.     Gabungan Konsonan. Ada 4: kh, ng, ny, dan sy.
Gabungan
Huruf
Konsonan
Contoh Pemakaian dalam Kata
Di Awal
Di Tengah
Di Akhir
Kh
Khusus
Akhir
Tarikh
Ng
Ngilu
Bangun
Senang
Ny
Nyata
Hanyut
Sy
Syarat
Isyarat
Arasy

F.    Pemenggalan Kata
1)      Kata dasar
A.    Di antara dua vokal berurutan di tengah kata. Misalnya: ma-in, sa-at, bu-ah.
Huruf diftong aiau dan oi tidak pernah diceraikan sehingga pemenggalan kata tidak dilakukan di antara kedua huruf itu.Misalnya: au-la, sau-da-ra, am-boi
B.     Di tengah kata ada huruf konsonan, termasuk gabungan huruf konsonan, di antara dua buah huruf vokal, pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan. Misalnya: ba-pak, ba-rang, su-lit, la-wan, de-ngan, ke-nyang, mu-ta-khir
C.     Di antara dua konsonan yang berurutan di tengah kata. Misalnya: man-di, som-bong, swas-ta, cap-lok, ap-ril, bang-sa, makh-luk.
D.    Di antara konsonan pertama dan kedua pada tiga konsonan yang berurutan di tengah kata. Misalnya: ul-tra, in-strumen, in-fra, bang-krut, ber-teriak, ikh-las.
2)      Kata berimbuhan: Sesudah awalan atau sebelum akhira. Misalnya: me-rasa-kan, me-rasa-kan, mem-bantu, pergi-lah.
Catatan:
·         Bentuk dasar pada kata turunan sedapat-dapatnya tidak dipenggal.
·         Akhiran -i tidak dipenggal.
·         Pada kata yang berimbuhan sisipan, pemenggalan kata dilakukan sebagai berikut. Misalnya: te-lun-juk, si-nam-bung, ge-li-gi
3)      Gabungan kata: pemenggalan kata dapat dilakukan di antara unsur pembentuknya. Misalnya: bi-o-gra-fi
4)      Catatan: Nama orang, badan hukum, dan nama diri yang lain disesuaikan dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan kecuali jika ada pertimbangan khusus.

G.  Huruf Kapital
1)      Huruf pertama pada awal kalimat. Misalnya: Kita harus bekerja keras.
2)      Huruf pertama petikan langsung. Misalnya: Adik bertanya, "Kapan kita pulang?"
3)      Huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya.
4)      Huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Misalnya: Nabi Ibrahim
Tidak berlaku jika tidak diikuti nama orang. Misalnya: Dia baru saja diangkat menjadi sultan.
5)      Huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau pengganti nama orang, nama instansi, atau nama tempat. Misalnya: Profesor Supomo
Tidak berlaku jika tidak diikuti nama orang, instansi, atau tempa. Misalnya: Kemarin Brigadir Jenderal Ahmad dilantik menjadi mayor jenderal.
6)      Huruf pertama unsur-unsur nama orang. Misalnya: Dewi Persik
Tidak berlaku untuk nama orang yang digunakan sebagai nama sejenis atau satuan ukuran. Misalnya: 10 volt
7)      Huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. Misalnya: bangsaIndonesia
Tidak berlaku untuk nama bangsa, suku, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan. Misalnya: meng-indonesia-kan kata asing
8)      Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah. Misalnya: hari Natal, Perang candu, hari Jumat
Tidak berlaku untuk peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama. Misalnya: Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsanya.
9)      Huruf pertama nama geografi.
Misanya: Asia Tenggara, Danau Toba.
Tidak berlaku untuk istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama diri dan nama geografi yang digunakan sebagai nama jenis. Misanya:pergi ke arah tenggara, gula jawa
10)  Huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti "dan" yang tidak terletak pada posisi awal, termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna. Misalnya: Keputusan Presiden Republik Indonesia,Nomor 57, Tahun 1972
11)  Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti dike,daridanyang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal. Misalnya: Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
12)  Huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan. Misanya:
Dr.
Doctor
M.A.
master of arts
S.H.
sarjana hukum
S.S.
sarjana sastra
Prof.
Professor
Tn.
Tuan
Ny.
Nyonya
Sdr.
Saudara

13)    Huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan. Misalnya:  "Kapan Bapak berangkat?" tanya Harto.
Tidak berlaku jika tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan. Misalnya: Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
14)    Huruf pertama kata ganti Anda. Misalnya: Surat Anda telah kami terima.
H.  Huruf Miring
1)      Nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.Misalnya: majalah Bahasa dan Kesusastraan
2)      Huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata yang ditegasan atau dikhususkan. Misalnya: Huruf pertama kata abad ialah a.
3)      Kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya. Misalnya: Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostana.

I.      Huruf Tebal
1)      Huruf tebal dalm cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka, indeks dan lampiran.
Misalnya :
Judul                     : HABIS GELAP TERBITLAH TERANG
Bab                        : BAB 1 PENDAHULUAN
Bagian bab            : 1.1 Latar Belakang Masalah
1.2  Tujuan
3.     Nama Diri
Nama diri adalah nomina khusus yang mengacu ke nama geografi, nama orang atau lembaga, dan nama yang berhubungan dengan waktu. nama diri ditulis dengan huruf kapital. Sedangkan nama jenis merujuk kepada jenis tertentu secara umum. Di dalam pedoman EYD nama jenis yang tergolong sebagai nomina umum ditulis dengan huruf kecil.
Nama diri yang diatur penulisannya dalam pedoman umum EYD berhubungan dengan :
A.    Nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, dan gelar keilmuan yang diikuti nama orang.
contoh  kalimat:
a.      Doktor Salim Said terkenal kritis dalam memberikan ulasan di televisi.
b.     Haji Agus Salim seorang pahlawan pendidikan.

B.      Nama jabatan pangkat yang diikuti nama orang, instansi atau tempat
contoh kalimat:
a.     Gubernur DKI Jakarta meresmikan pengunaan busway.
b.     Kolonel Suparman berhasil mengungkap kasus korupsi kemarin.

C.     Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa
contoh kalimat:
a.      Di penghujung tahun 2004 bangsa Indonesia mengalami bencana yang amat besar.
b.     Pulau Jawa terpadat  penduduknya  di Indonesia.
c.     Bahasa Indonesia belum menjadi tuan rumah di negaranya sendiri.

D.    Nama tahun, bulan, hari, hari raya dan peristiwa sejarah
contoh kalimat:
a.     Peristiwa itu terjadi pada tahun 1343 Hijriah.
b.     Dahulu pernah terjadi Perang Candu di negeri Cina.

E.     Nama khas geografi
contoh kalimat:
a.      Salah satu daerah pariwisata di Sumatera adalah Danau Toba.
b.     Pulau Jawa dan Pulau Sumatera dihubungkan oleh Selat Sunda.

F.      Nama buku, majalah, surat kabar dan judul karangan
contoh kalimat:
a.      Ayu Utami mengarang novel Saman.
b.     “Kiat Mengatasi Gejala Penyakit Kejiwaan”.











BAB III
PENUTUP


1.      Kesimpulan

     EYD disini di artikan sebagai tata bahasa yang di sempurnakan. Dengan kata lain EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) adalah tata bahasa dalam bahasa Indonesia yang mengatur pengertian diksi atau pilihan kata dalam bahasa Indonesia.
Ejaan Bahasa Indonesia menggunakan 26 huruf di dalam abjadnya dari A sampai Z. Beberapa di antaranya merupakan usaha memajukan ejaan bahasa Indonesia sehingga dapat mengikuti perkembangan kosa katanya. Huruf-huruf tersebut terdiri dari huruf vokal, huruf konsonan, huruf diftong, dan gabungan huruf konsonan, pemenggalan kata, serta nama diri.

2.      Saran
            Dari tugas makalah tersebut, banyak hal yang dapat kita pelajari. Seperti halnya yang sudah kami harapkan dan sampaikan pada kata pengantar tugas makalah ini, yaitu semoga dengan terselesaikannya makalah ini dapat menambah wawasan kita dan pemahaman kita mengenai EYD.






DAFTAR PUSTAKA



Rydwan, Kevyn. 2013.Contoh Makalah Bahasa Indonesia yg baik. Diakses di URL http://kevynrydwan.blogspot.co.id/2013/01/contoh-makalah-bahasa-indonesia-yg-baik.html. Diakses pada tanggal 10 Maret 2016
Triansari, Ajeng. 2013. Ejaan yang Disempurnakan. Diakses di URL https://ajengtriansari.wordpress.com/2013/05/16/eyd-ejaan-yang-disempurnakan/. Diakses pada tanggal 10 Maret 2016


Comments

Popular posts from this blog

FAKTA, KONSEP, DAN GENERALISASI

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Ilmu-ilmu sosial mengkaji perilaku manusia yang berlangsung dalam proses kehidupan sehari-hari dalam upaya menjelaskan mengapa manusia berperilaku seperti apa yang mereka lakukan. Setiap ilmu sosial merupakan suatu disiplin ilmu tersendiri yang memiliki scope materi dan metodologi tertentu, batang tubuh, atau struktur ilmu pengetahuan ( body of knowledge atau struktur of knowledge ) tentang suatu bidang kajian. Setiap ilmu sosial seperti sejarah, geografi, ekonomi, antropologi, sosiologi, psikologi sosial, ilmu politik dan pemerintahan, memandang manusia dari sudut pandangnya masing-masing dan menggunakan metode kerja yang berbeda untuk memperoleh struktur ilmunya. Pengetahuan tentang tindakan atau perilaku manusia ini memberikan suatu pola dasar bagi materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Dalam suatu struktur ilmu pengetahuan, termasuk di dalamnya ilmu sosial, tersusun dalam 3 (tiga) tingkatan materi, dimulai dari yang paling sempi

KETERAMPILAN DASAR DALAM ILMU-ILMU SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang      Abad Informasi seperti sekaran ini menghendaki manusia, lembaga bahkan Negara dapat memiliki informasi sebagai alat untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Untuk memperoleh informasi tersebut diperlukan upaya tertentu sesuai dengan tingkat dan derajad manfaat dari informasi yang ingin diperoleh. Salah satu upaya untuk memperoleh informasi itu adalah dengan mencarinya pada sumber-sumber informasi, baik melalui media elektronika seperti televise, radio, internet, maupun media cetak seperti buku, bulletin, majalah, surat kabar, dll. Disamping itu diperlukan upaya menggali informasi itu dari individu atau masyarakat sekitar. Untuk memperoleh informasi yang lengkap dan akurat dari individu dan masyarakat diperlukan suatu keterampilan tertentu yang berhubungan dengan cara memilih, menyusun, menggunakan pertaanyaan, memperoleh, menganalisis menyajikan dan memanfaatkan informasi. Bagi seorang guru,

PENGERTIAN, FUNGSI, DAN JENIS LINGKUNGAN PENDIDIKAN (DASAR DASAR PENDIDIKAN)

BAB I PENDAHULUAN A.        Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manuia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Disisi lain proses perkembangan dan pendidikan manusia tidak hanya terjadi dan dipengaruhi oleh proses pendidikan yang ada dalam sistem pendidikan formal ( sekolah ) saja. Manusia selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Ketiga lingkungan itu sering disebut sebagai tripusat pendidikan. Dengan kata lain proses perkembangan pendidikan manusia untuk mencapai hasil yang maksimal tidak hanya tergantung tentang bagaimana sistem pendidikan formal dijalankan. Namun juga tergantung pada lingkungan pendidikan yang berada diluar lingkungan formal. B.        Rumusan Masalah 1.       Apa pengertian Lingkungan Pendidikan ? 2.       Apa saja Jenis-jenis Lingkungan Pendidikan ( Tripusat Pendidikan ) ? 3.       Apa saja Fung