PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Masalah
Makalah ini kami buat untuk memenuhi
tugas kami kepada dosen mata kuliah Konsep Dasar IPA 1 PGSD Universitas
Lampung. Dan karena begitu pentingnya materi makhluk hidup dan organisasi
kehidupan untuk menambah pengetahuan.
Biologi merupakan
ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup dan proses kehidupan di alam.banyak
teori yang mengemukakan asal-usul makhluk hidup, tetapi dalam makalah ini hanya
akan dibahas karakteristik makhluk hidup dan berbagai tingkatan organisasi
kehidupan.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa saja
karakteristik makhluk hidup?
2.
Apa yang
dimaksud metabolisme, homeostatis, reproduksi serta mutasi dan adaptasi?
3.
Apa saja
tingkatan organisasi kehidupan?
1.3
Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk membantu dan mempermudah
pembelajaran serta melengkapi materi tentang makhluk hidup dan organisasi
kehidupan.
1.4
Manfaat
1.
Mengetahui
karakteristik makhluk hidup
2.
Mengetahui yang
dimaksud metabolism, homeostatis, reproduksi serta mutasi dan adaptasi pada makhluk
hidup
3.
Mengetahui
tingkatan-tingkatan organisasi kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Karakteristik
Makhluk Hidup
Segala sesuatu yang terdapat
disekitar kita terdiri atas partikel-partikel yang sama yaitu proton, elektron,
dan neutron. Hukum fisika mengatakan segala sesuatu terdiri atas partikel.
Partikel-partikel membentuk atom. Pada atom terdapat energy yang dapat
memnyebabkan segala sesuatu terjadi atau
melakukan kerja.
Atom sangat kecil sehingga tidak
dapat dilhat. Beberapa jenis atom tidak dapat berdiri sendiri. Pada beberapa
materi, atom-atom bergabung membentuk molekul. Molekul-molekul saling
berinteraksi oleh energy diantara molekul-molekul membentuk benda atau
organisme. Jadi struktur dan organisasi dari makhluk hidup atau makhluk tak
hidup berasal dari hal sama yang paling mendasar, yaitu materi dan energi.
Satu jenis molekul yang disebut asam
dioksiribo nukleat atau ADN (DNA) membedakan antara makhluk hidup dengan benda
mati. Molekul ADN mengandung petunjuk untuk setiap organisme baru dari molekul-molekul
yang tidak hidup. Jadi struktur dan
organisasi kehidupan dimulai dari materi genetis yang dikandung oleh molekul
ADN.
2.1.1 Metabolisme
Metabolisme adalah suatu proses kimiawi yang terjadi di dalam tubuh
semua makhluk hidup, proses ini merupakan
pertukaran zat pada organisme. Metabolisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu
“metabole” yang berarti perubahan, dapat kita katakana bahwa makhluk hidup
mendapat, mengolah dan mengubah suatu zat melalui proses metabolisme untuk
mempertahankan hidupnya.
Metabolisme memiliki dua arah
lintasan metabolic, yaitu :
- Katabolisme,
merupakan penguraian suatu zat menjadi partikel yang lebih kecil untuk
dijadikan energy.
Dalam pemahaman katabolisme, akan lebih baik untuk
mempertimbangkan proses metabolisme secara keseluruhan, dan molekul secara
teknis dibakar untuk mengekstrak energi. Respirasi selular adalah proses
katabolik, dan terutama glukosa dan lemak direaksikan dengan oksigen untuk
dibakar untuk melepaskan energi sebagai ATP (adenosine triphosphate). Biasanya,
katabolisme beroperasi pada pembakaran monosakarida dan lemak, dan jumlah yang
sangat kecil dari protein atau asam amino yang digunakan untuk membakar untuk
menangkap energi.
Katabolisme adalah proses oksidasi, dimana beberapa
bagian dari energi yang dilepaskan sebagai panas. Panas yang dihasilkan melalui
katabolisme penting untuk pemeliharaan panas tubuh. Karbondioksida merupakan
produk limbah utama dari respirasi selular atau katabolisme tersebut.
Produk-produk limbah yang ditransfer ke dalam aliran darah vena melalui
kapiler, dan kemudian pindah ke paru-paru untuk pernafasan. Pertumbuhan dan
perkembangan sel-sel organisme memerlukan sejumlah besar ATP, dan kebutuhan ATP
seluruh terpenuhi melalui respirasi selular. Oleh karena itu, katabolisme membawa
hal yang penting dalam memproduksi energi. Dengan kata lain, katabolisme adalah
proses metabolisme penting untuk mengekstrak energi kimia dari makanan.
- Anabolisme,
merupakan reaksi untuk merangkai senyawa organik dari molekul-molekul
tertentu agar dapat diserap oleh tubuh.
Anabolisme
adalah jalur metabolisme yang sangat penting bagi semua makhluk hidup. Arti
keseluruhan anabolisme adalah sederhana, karena membangun molekul dari unit
basa yang kecil. Selama proses anabolisme, energi yang tersimpan sebagai ATP
akan digunakan. Oleh karena itu, jelas bahwa anabolisme memerlukan energi yang
dihasilkan dari katabolisme.
Sintesis
protein adalah contoh utama untuk proses anabolik, di mana asam amino yang
dihubungkan oleh ikatan peptida untuk membentuk molekul protein besar dan
proses menggunakan ATP yang dihasilkan dari katabolisme. Pertumbuhan tubuh,
mineralisasi tulang dan meningkatkan massa otot adalah beberapa proses anabolik
lainnya. Semua proses metabolisme dikendalikan melalui hormon (anabolic
steroid) sesuai dengan jam biologis tubuh. Oleh karena itu, variasi dalam
kegiatan metabolik terkait waktu dan yang penting dalam ekologi, karena
beberapa hewan ada yang aktif pada malam hari tetapi beberapa di siang hari.
Biasanya, kegiatan anabolik lebih fungsional selama tidur atau beristirahat.
2.1.2 Homeostatis
Homeostasis adalah suatu kondisi
keseimbangan internal yang ideal, di mana semua sistem tubuh bekerja dan
berinteraksi dalam cara yang tepat untuk memenuhi kebutuhan dari tubuh.
Homeostatis sering dikatakan sebagai tanggapan suatu organisme pada
lingkungannya. Perbedaan makhluk hidup dan benda mati adalah makhluk hidup
menunjukkan kemampuan untuk mengatur homeostatis, sedangkan benda mati tidak.
Ketika homeostasis terganggu
(misalnya sebagai respon terhadap stressor), tubuh mencoba untuk
mengembalikannya dengan menyesuaikan satu atau lebih proses fisiologis dari
mulai pelepasan hormon-hormon sampai reaksi fisik seperti berkeringat atau
terengah-engah. Sebagai contoh sederhana dari homeostasis, tubuh manusia
menggunakan beberapa proses untuk mengatur suhu agar tetap dalam rentang yang
optimal untuk kesehatan. Kenaikan atau penurunan suhu tubuh mencerminkan
ketidakmampuan untuk mempertahankan homeostasis.
2.1.3 Reproduksi
Reproduksi merupakan proses untuk
memproduksi generasi atau keturunan baru. Setiap organisme akan tumbuh menjadi
dewasa dan mempunyai keterbatasan usia yang pada akhirnya akan mati. Oleh
karena itu setiap organisme mempunyai kemampuan untuk melakukan reproduksi yang
merupakan salah satu aktivitas hidup yang dapat terjadi dalam sel atau pada
suatu organisme.
Setiap organisme melakukan
reproduksi dengan cara yang berbeda. Jika organisme tidak melakukan reproduksi
maka jenisnya akan punah, karena dengan reproduksi keberadaan atau kelangsungan
hidup suatu organisme dapat terus berkelanjutan sehingga terjadi siklus atau
daur kehidupan. Perlu diingat setiap organism memiliki kapasitas reproduksi,
artinya individu memiliki batas tertentu untuk dapat menghasilkan keturunan
baru.
Reproduksi merupakan cara dasar
mempertahankan diri yang dilakukan oleh semua bentuk kehidupan. Setiap individu
organisme ada sebagai hasil dari suatu proses reproduksi oleh pendahulunya.
Cara reproduksi secara umum dibagi menjadi dua jenis yaitu seksual
dan aseksual.
Reproduksi
generative (seksual) membutuhkan keterlibatan dua individu, biasanya dari jenis
kelamin yang berbeda. Reproduksi manusia normal adalah contoh umum
reproduksi seksual. Secara umum, organisme yang lebih kompleks melakukan
reproduksi secara seksual, sedangkan organisme yang lebih sederhana, biasanya
satu sel, bereproduksi secara aseksual.
Pada
reproduksi seksual/generatif terjadi persatuan dua macam gamet dari dua
individu yang berbeda jenis kelaminnya, sehingga terjadi percampuran materi
genetik yang memungkinkan terbentuknya individu baru dengan sifat baru. Pada organisme tingkat tinggi mempunyai dua macam gamet,
gamet jantan atau spermatozoa dan gamet betina atau sel telur, kedua macam
gamet tersebut dapat dibedakan baik dari bentuk, ukuran dan kelakuannya,
kondisi gamet yang demikian disebut heterogamet.
Peleburan dua macam gamet tersebut disebut singami. Peristiwa singami
didahului dengan peristiwa fertilisasi (pembuahan) yaitu pertemuan sperma
dengan sel telur. Pada organiseme sederhana tidak dapat dibedakan gamet jantan
dan gamet betina karena keduanya sama, dan disebut isogamet. Bila salah satu
lebih besar dari lainnya disebut anisogamet.
Reproduksi Vegetatif adalah
cara reproduksi makhluk hidup secara aseksual (tanpa adanya peleburan sel
kelamin jantan dan betina). Reproduksi Vegetatif bisa terjadi
secara alami
maupun buatan. Vegetatif Alami adalah reproduksi aseksual yang terjadi tanpa
campur tangan pihak lain seperti manusia. Contoh pada tumbuhan :
·
Umbi batang. Contoh: ubi jalar, kentang
·
Umbi lapis. Contoh: bawang merah, bawang putih
·
Umbi akar. Contoh: wortel, singkong
·
Geragih atau stolon. Contoh: arbei, stroberi
·
Rizoma. Contoh: lengkuas, jahe
·
Tunas. Contoh: kelapa
·
Tunas adventif. Contoh: cocor bebek
Contoh pada hewan:
·
Tunas. Contoh: Hydra, Ubur-ubur, Porifera
·
Fragmentasi. Contoh: Planaria, mawar laut
·
Membelah diri. Contoh: Amoeba
·
Parthenogenesis. Contoh: serangga seperti lebah, kutu daun
Sedangkan
Vegetatif
Buatan adalah reproduksi aseksual yang terjadi karena bantuan pihak lain
seperti manusia. Dengan cara: Stek, Cangkok, Okulasi, Enten, Merunduk, Kloning.
Individu baru
(keturunannya) yang terbentuk mempunyai ciri dan sifat yang sama dengan
induknya. Individu-individu sejenis yang terbentuk secara reproduksi aseksual
dikatakan termasuk dalam satu klon, sehingga anggota dari satu klon mempunyai
susunan genetik yang sama.
Dalam reproduksi aseksual, suatu individu
dapat melakukan reproduksi tanpa keterlibatan individu lain dari spesies yang
sama. Pembelahan sel bakteri menjadi dua sel anak adalah
contoh dari reproduksi aseksual. Walaupun demikian, reproduksi aseksual tidak
dibatasi kepada organisme bersel satu. Kebanyakan tumbuhan juga
memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi aseksual.
2.1.4 Mutasi dan Adaptasi
Mutasi diartikan sebagai perubahan faktor keturunan atau
sifat keturunan (gen) dan perubahan itu bersifat fisikokimia. Keturunan
mengandung arti menurunkan atau memindahkan struktur dan fungsi karakter setiap
spesies makhluk hidup dari orang tua keada anak-anaknya. Struktur karakter
diturunkan melalui moleku ADN (asam dioksiribo nukleat) atau DNA yang dianggap
sebagai factor hereditas atau penurunan sifat. ADN sangat erat hubungannya
dengan semua aktifitas kehidupan organisme. DNA mampu membuat tiruannya sendiri
dengan begitu cepat, serta mampu mengirim informasi kebagian-bagian lain dari
suatu sel. Instruksi hereditas mampu menjamin bahwa sifat orang tua dapat
muncul pada keturunnnya, namun dapat pula bervariasi tetapi dasar dari sifat
itu masih ada.
Variasi biasanya muncul karena terjadi mutasi,
yang disebabkan oleh perubahan struktur dan jumlah molekul AND. Mutasi terjadi secara acak, dan yang beradaptasi hanya sebagian
kecil. Bila suatu mutasi mempunyai nilai ketahanan dan bentuk baru yang
diturunkan telah nampak, maka ketahanan, kedewasaan dan reproduksi dari bentuk
baru itu tidak bersifat acak lagi. Mereka, cenderung untuk bertambah dalam
populasi dibandingkan dengan anggota populasi lain yang mempunyai nilai
seleksif rendah. Pada beberapa organisme mutasi mungkin menguntungkan bila
organism itu mampu beradaptasi dengan lingkungannya, sehingga mampu bertahan
hidup. Namun kebanyakan mutasi membahayakan individu yang terkena mutasi sperti
penyakit sindrom down, haemofilia, sindrom patau, dan lain-lain.
Faktor- faktor yang menjadi penyebab
terjadinya mutasi disebut mutagen. demikian banyak aspek variabel yang
menyebabkan mutasi adalah faktor lingkungan. Pada umumnya faktor- faktor
lingkungan penyebab mutasi dibagi menjadi tiga, yaitu faktor fisika, kimia, dan
biologi.
a). Faktor fisika (radiasi)
Agen mutagenik dari faktor fisika
brupa radiasi. Radiasi yang bersifat mutagenik antara lain berasal dari sinar
kosmis, sinar ultraviolet, sinar gamma, sinar-X, partikel beta, pancaran netron
ion- ion berat, dan sina- sinar lain yang mempunyai daya ionisasi. Radiasi
dipancarkan oleh bahan yang bersifat radioaktif. Suatu zat radioaktif dapat
berubah secara spontan menjadi zat lain yang mengeluarkan radiasi.
Ada radiasi yang menimbulkan
ionisasi ada yang tidak. Radiasi yang menimbulkan ionisasi dapat menembus
bahan, termasuk jaringan hidup, lewat sel-sel dan membuat ionisasi molekul zat
dalam sel, sehingga zat- zat itu tidak berfungsi normal atau bahkan menjadi
rusak. Sinar tampak gelombang radio dan panas dari matahari atau api, juga membentuk
radiasi, tetapi tidak merusak.
b). Faktor kimia
Banyak zat kimia bersifat mutagenik.
Zat- zat tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
·
Pestisida
* DDT, insektisida dipertanian dan rumah tangga.
*DDVP, insektisida, fumigam, helminteik
ternak
*Aziridine, dipakai pada industri tekstil, kayu
dan kertas untuk membasmi lalat rumah, mutagen pada tawon, mencit, neurospora,
E coli dan bakteriofage T4.
*TEM, dipakai dalam teskstil dan medis
(agen antineoplastik). Membasmi lalat rumah.mutagen pada mencit dan serangga,
jamur, aberasi pada memcit, allium e coli dan lekosit.
·
Industri
*Formadehid. Zat ini
digunakan dalam pabrik resin, tekstil, kertas dan pupuk, disenfektan benih, dan
fungisida, anti pai , anti kusut pada tekstil . banyak dijumpai pada asap
tembakau, asap mobil, mesin serta buangan pabrik tekstil. Mutagen pada drosophila,
neuspora dan E, coli.
*Glycidol. Zat yang digunakan
untuk membuat zat kimia yang lain seperti, eter, ester, amin untuk farmasi, dan
tekstil bersifat antibakteri dan antijamur pada makanan, mutagen pada drosophila,
neuspora, aberasi dan jaringan mencit.
*DEB (butadiene deipoxide),
mencegah mikroba, untuk tekstil dan farmasi, mutagen pada drosophila,
neuspora dan E, coli . salmonella, penicillium, lalat rumah ragi,
jagung, tomat dan mamalia. Aberasi pada allium, drosophila dan mamalia.
·
Makanan dan minuman
*Caffein. Banyak didapatkan pada
minuman, kopi, teh, cokelat, dan limun yang mengandung cola. Pada bidang medis
untuk antihistamin dan obat pusing, pengembang pembuluh darah, koroner. Mutagen
lemah pada drosophila, mutagen letal adan aberasi pada bakteri, bakteriofage,
dan kultur sel orang,
*Siklamat dan sikloheksilamin.
Banyak dipakai untuk penyedap makanan dan minuman, aberasi secara invitro pada
orang dan tikus.
*Natriun nitrit dan asam nitrit
zat ini digunakan mengawetkan daging, ikan dan keju, mutagen pada bakteri dan
jamurdan virus: menghalangi replikasi ADN.
·
Obat
*Siklofosfamid. Pelawan
berbagai jenis tumor. Toragen pada tikus, mutagen pada drosophila, mencit. Aberasi
pada kultur jaringan manusia.
*Metil di-kloro etil amin.
Banyak digunakan diklinik. Mutagen pada mencit, drosophila, aberasi pada
Allium.
*Antibiotik . sebagian
berasal dari streptomyces, seperti mitomysin C, azaserine, streptonigrin,
phleomycin. Anti neoplasma. Penghalang replikasi DNA. Mutagen pada drosophila.
Aberasi pada kultur lekosit orang.
*Aminopterin 4- aminoflic dan
methoteraxate. Kedua zat antagonis terhadap asam folat. Banyak dipakai
pengobatan kanker, seperti leukimia, dan choriocarcinoma, aberasi pada kultur
lekosit..
c). Faktor biologi
Lebih dari 20 macam virus penyebab
kerusakan kromosom. Misalnya virus hepatitis menimbulkan aberasi pada darah dan
sumsum tulang. Virus campak, demam kuning, dan cacar juga dapat menimbulkan
aberasi.
2.2 Organisasi Kehidupan
Dalam ruang lingkup Biologi,
organisme yang dipelajari, khususnya makhluk hidup terdiri atas berbagai
tingkatan organisasi kehidupan. Tingkatan organisasi yang dipelajari dimulai
dari yang paling sederhana hingga tingkatan yang kompleks. Tingkatan organisasi
kehidupan dimulai dari molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, individu,
populasi, ekosistem, hingga ke tingkatan bioma (Campbell, et al, 2006:4).
2.2.1
Organisasi
Kehidupan Tingkat Molekul
Dalam tingkat molekuler, atom-atom
berikatan membentuk molekul. Molekul-molekul tersebut akan menyusun
organel-organel sel. Contohnya, membran sel plasma yang tersusun atas
molekul-molekul protein, fosfolipid, kolesterol, air, karbohidrat, dan ion-ion
lain. Adanya molekul tersebut, memungkinkan membran plasma menjalankan
fungsinya sebagai bagian luar sel yang memisahkan sel dengan lingkungan sekitarnya.
2.2.2
Organisasi
Kehidupan Tingkat Sel
Setiap makhluk hidup tersusun atas
sel. Ada makhluk hidup yang tersusun atas satu sel (uniseluler), dan adapula
makhluk hidup yang tersusun atas banyak sel (multiseluler). Sel merupakan unit
struktural dan fungsional terkecil dari makhluk hidup.
Setiap sel memiliki organel-organel
yang mampu menjalankan fungsinya untuk hidup. Organel sel tersebut diantaranya
ribosom, mitokondria, badan golgi, retikulum endoplasma, membran plasma, dan
vakuola. Seluruh aktivitas organel tersebut dikontrol oleh inti sel (nukleus).
2.2.3
Organisasi
Kehidupan Tingkat Jaringan
Jaringan merupakan kumpulan sel yang
memiliki bentuk, susunan, dan fungsi sama. Kumpulan sel tersebut bekerja sama
membentuk dan menjalankan tugasnya sesuai dengan fungsinya. Kajian tentang
jaringan dipelajari dalam histologi. Pada makhluk hidup terdapat berbagai macam
jaringan, seperti jaringan saraf, jaringan otot, dan jaringan ikat.
Jaringan saraf memiliki fungsi
menyampaikan rangsang dari luar untuk diteruskan menuju otak. Otak tersebut
menanggapi rangsang melalui jaringan saraf untuk meresponnya. Misalnya, saat
memegang benda panas, kita akan merespons dengan melepas benda panas tersebut.
2.2.4
Organisasi
Kehidupan Tingkat Organ
Organisasi kehidupan tingkat organ
merupakan organisasi hidup dari kumpulan jaringan. Organ merupakan kumpulan
beberapa jaringan yang berbeda untuk melakukan suatu pekerjaan yang sama. Suatu
organ memiliki tugas untuk menjalankan fungsinya. Organ terdiri atas beberapa
jaringan yang berbeda. Contoh organ adalah kulit, jantung, ginjal, dan mata.
Organ kulit tersebut tersusun oleh
beberapa jaringan, yaitu jaringan epitel, jaringan otot, jaringan darah, dan
jaringan saraf. Keseluruhan jaringan tersebut bekerja sama menjalankan peran
dan fungsinya, seperti melindungi tubuh dari berbagai faktor fisis dan menjadi
pertahanan tubuh dari mikroorganisme penyebab penyakit (patogen).
Di dalam tubuh makhluk hidup,
organ-organ yang berbeda akan berkumpul membentuk suatu sistem yang disebut
sistem organ. Kumpulan organ-organ tersebut akan menjalankan fungsi dan tugas
yang saling berkaitan. Contoh sistem pada organ pada manusia, yaitu sistem
pencernaan terdiri atas organ mulut, lidah, gigi, kerongkongan, lambung, usus
halus, usus besar, dan anus.
2.2.5
Organisasi
Kehidupan Tingkat Individu
Individu merupakan organisme yang
tersusun oleh kumpulan sistem organ. Kumpulan sistem organ tersebut membentuk
individu. Adanya berbagai sistem organ yang memiliki fungsi berbeda, membuat
suatu individu mampu melakukan fungsi hidupnya dengan baik. Contoh organisasi
kehidupan tingkat individu adalah seekor kucing, seekor ular, dan seorang
manusia.
2.2.6
Organisasi
Kehidupan Tingkat Populasi
Organisasi kehidupan tingkat
populasi terbentuk oleh spesies atau individu yang sejenis. Populasi sendiri
merupakan kelompok yang terdiri atas psesies sejenis atau sama dan mendiami
suatu habitat. Habitat merupakan tempat hidup suatu makhluk hidup.
Di dalam suatu populasi terjadi
interaksi atau hubungan antar spesiesnya. Hal tersebut dilakukan guna
menjalankan fungsi hidupnya, misalnya berkembang biak, melakukan perkawinan,
dan untuk perlindungan satu sama lainnya. contoh organisasi tingkat populasi
adalah sekumpulan banteng.
Dalam Biologi, dikenal pembagian
makhluk hidup menjadi beberapa kerajaan atau kingdom. Kingdom yang dipelajari
terdapat lima kelompok, yaitu kingdom Monera, kingdom Protista, kingdom Fungsi,
kingdom Animalia, dan kingdom Plantae. Setiap kingdom terdiri atas populasi
yang berbeda, misalnya kingdom Animalia memiliki populasi banteng, populasi
elang jawa, dan populasi harimau jawa.
2.2.7
Organisasi Kehidupan
Tingkat Komunitas
Komunitas merupakan sekelompok
populasi yang hidup dalam suatu daerah dan menempati lingkungan yang sama.
Komunitas merupakan organisasi kehidupan yang memiliki banyak objek untuk
diamati. Contohnya, komunitas sungai terdapat populasi katak, populasi udang,
dan populasi plankton.
2.2.8
Organisasi
Kehidupan Tingkat Ekosistem
Ekosistem merupakan beberapa macam
populasi yang berinteraksi dengan lingkungannya tempat mereka hidup baik dengan
komponen biotik maupun komponen abiotiknya. Di dalam ekosistem, organisasi
kehidupan berlangsung sangat kompleks. Antarpopulasi terdapat suatu hubungan
simbiosis serta siklus energi dan materi. Siklus energi ini terjadi melalui
suatu peristiwa makan dimakan yang membentuk sebuah rantai makanan. Bahkan
terdapat siklus energi yang lebih luas dan rumit dalam suatu jaring-jaring
makanan.
Di dalam ekosistem, hubungan antara
organisme biotiknya tidak dapat terlepas dari faktor abiotiknya. Contohnya,
hewan yang memerlukan air untuk minum. Air merupakan salah satu komponen
abiotik.
2.2.9
Organisasi
Kehidupan Tingkat Bioma
Bioma merupakan organisasi kehidupan yang cukup beragam, khususnya jenis makhluk hidup di dalamnya. Bioma adalah satuan daerah daratan yang luas di bumi bercirikan sejenis tumbuhan dominan di daerah tersebut. Contohnya bioma gurun, bioma taiga, bioma hutan hujan tropis, dan bioma tundra.
Di dalam bioma, banyak sekali jenis
individu ataupun populasi yang terdapat di dalamya. Misalkan pada bioma hutan
hujan tropis yang didominasikan oleh tumbuhan tropis, terdapat keaneragaman
individu yang tinggal di dalamnya. Indonesia memiliki bioma hutan hujan tropis,
khususnya di pulau Sumatra dan Kalimantan.
Tingkatan kehidupan organisme yang
dipelajari dalam ruang lingkup Biologi dipelajari dalam berbagai tingkatan.
Setiap tingkatan tersebut memiliki kekhasan mengenai cirinya.
BAB III
KESIMPULAN
Struktur
dasar makhluk hidup dan benda mati berasal dari sifat dasar materi dan energi.
Struktur dan organisasi mahkluk hidup yang bersifat umik berasal dari molekul
ADN.
Makhluk
hidup merupakan bagian dari jaring-jaring makanan pada organisasi kehidupan di
alam. Makhluk hidup saling ketergantungan satu terhadap yang lain baik langsung
maupun tidak langsung untuk memperoleh materi dan energi.
Makhluk
hidup menunjukkan aktivitas metabolism. Sel pada makhluk hidup memperoleh dan
menggunakan energy untuk menyusun tubuh, menggantikan bagian yang rusak,
memelihara kelangsungan hidup, dan mempertahankan hidup dalam berinteraksi
dengan lingkungan untuk melalukan reproduksi.
Semua
makhluk hidup tanggap terhadap perubahan lingkungan dengan menggunakan control
homeostatis yang membantu untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan
lingkungan. Setiap makhluk hidup ada karenan makhluk hidup mempunyai kemampuan
untuk bereproduksi.
ADN
merupan unsur hereditas yang diturunkan dari induk kepada keturunannya. Mutasi
walaupun sebagian besar pada manusia menyebabkan bencana, tetapi mutasi
memungkinkan munculnya variasi baru pada makhluk hidup bila makhluk hidup itu
dapat bertahan hidup dengan perubahan tersebut.
Tingkatan
organisasi kehidupan yang paling dasar adalah sel yang terbentuk dari interaksi
energi antara molekul-molekul. Sel-sel yang berkumpul membentuk jaringan.
Beberapa jaringan berkumpul membentuk organ. Kumpulan organ-organ yang berbeda
membentuk system organ yang kemudian membetuk individu. Individu yang sejenis
berkumpul dan membentuk populasi. Sekelompok
populasi hidup dalam suatu daerah dan menempati lingkungan yang sama membentuk
komunitas. beberapa macam populasi yang berinteraksi dengan lingkungannya
tempat mereka hidup baik dengan komponen biotik maupun komponen abiotiknya
disebut ekosistem. Beragam makhluk hidup yang ada pada satuan daratan luas yang
ada dibumi merupakan bioma.
DAFTAR PUSTAKA
______ Sri Y, Margaretta., Hendri, Adi., Sujana,
Atep. Konsep Dasar IPA. 2006. Bandung: UPI PRESS
______ Sumardi, Yosaphat dkk. 2009. Buku Materi
Pokok Konsep Dasar IPA SD. Jakarta. Universitas Terbuka
______ Dirdjosoemarto, Soendjojo
dkk.1996.Materi Pokok Pendidikan IPA 1.Jakarta. Universitas Terbuka
Comments
Post a Comment