Skip to main content

MAKHLUK HIDUP DAN ORGANISASI KEHIDUPAN (KONSEP DASAR IPA 1)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas kami kepada dosen mata kuliah Konsep Dasar IPA 1 PGSD Universitas Lampung. Dan karena begitu pentingnya materi makhluk hidup dan organisasi kehidupan  untuk menambah pengetahuan.
            Biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup dan proses kehidupan di alam.banyak teori yang mengemukakan asal-usul makhluk hidup, tetapi dalam makalah ini hanya akan dibahas karakteristik makhluk hidup dan berbagai tingkatan organisasi kehidupan.


1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa saja karakteristik makhluk hidup?
2.      Apa yang dimaksud metabolisme, homeostatis, reproduksi serta mutasi dan adaptasi?
3.      Apa saja tingkatan organisasi kehidupan?


1.3  Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk membantu dan mempermudah pembelajaran serta melengkapi materi tentang makhluk hidup dan organisasi kehidupan.


1.4  Manfaat
1.      Mengetahui karakteristik makhluk hidup
2.      Mengetahui yang dimaksud metabolism, homeostatis, reproduksi serta mutasi dan adaptasi pada makhluk hidup
3.      Mengetahui tingkatan-tingkatan organisasi kehidupan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Karakteristik Makhluk Hidup
Segala sesuatu yang terdapat disekitar kita terdiri atas partikel-partikel yang sama yaitu proton, elektron, dan neutron. Hukum fisika mengatakan segala sesuatu terdiri atas partikel. Partikel-partikel membentuk atom. Pada atom terdapat energy yang dapat memnyebabkan segala sesuatu  terjadi atau melakukan kerja.
Atom sangat kecil sehingga tidak dapat dilhat. Beberapa jenis atom tidak dapat berdiri sendiri. Pada beberapa materi, atom-atom bergabung membentuk molekul. Molekul-molekul saling berinteraksi oleh energy diantara molekul-molekul membentuk benda atau organisme. Jadi struktur dan organisasi dari makhluk hidup atau makhluk tak hidup berasal dari hal sama yang paling mendasar, yaitu materi dan energi.
Satu jenis molekul yang disebut asam dioksiribo nukleat atau ADN (DNA) membedakan antara makhluk hidup dengan benda mati. Molekul ADN mengandung petunjuk untuk setiap organisme baru dari molekul-molekul yang tidak hidup.  Jadi struktur dan organisasi kehidupan dimulai dari materi genetis yang dikandung oleh molekul ADN.

            2.1.1 Metabolisme
            Metabolisme adalah suatu proses kimiawi yang terjadi di dalam tubuh semua makhluk hidup, proses ini merupakan pertukaran zat pada organisme. Metabolisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu “metabole” yang berarti perubahan, dapat kita katakana bahwa makhluk hidup mendapat, mengolah dan mengubah suatu zat melalui proses metabolisme untuk mempertahankan hidupnya.
Metabolisme memiliki dua arah lintasan metabolic, yaitu :
  • Katabolisme, merupakan penguraian suatu zat menjadi partikel yang lebih kecil untuk dijadikan energy.
Dalam pemahaman katabolisme, akan lebih baik untuk mempertimbangkan proses metabolisme secara keseluruhan, dan molekul secara teknis dibakar untuk mengekstrak energi. Respirasi selular adalah proses katabolik, dan terutama glukosa dan lemak direaksikan dengan oksigen untuk dibakar untuk melepaskan energi sebagai ATP (adenosine triphosphate). Biasanya, katabolisme beroperasi pada pembakaran monosakarida dan lemak, dan jumlah yang sangat kecil dari protein atau asam amino yang digunakan untuk membakar untuk menangkap energi.
Katabolisme adalah proses oksidasi, dimana beberapa bagian dari energi yang dilepaskan sebagai panas. Panas yang dihasilkan melalui katabolisme penting untuk pemeliharaan panas tubuh. Karbondioksida merupakan produk limbah utama dari respirasi selular atau katabolisme tersebut. Produk-produk limbah yang ditransfer ke dalam aliran darah vena melalui kapiler, dan kemudian pindah ke paru-paru untuk pernafasan. Pertumbuhan dan perkembangan sel-sel organisme memerlukan sejumlah besar ATP, dan kebutuhan ATP seluruh terpenuhi melalui respirasi selular. Oleh karena itu, katabolisme membawa hal yang penting dalam memproduksi energi. Dengan kata lain, katabolisme adalah proses metabolisme penting untuk mengekstrak energi kimia dari makanan.
  • Anabolisme, merupakan reaksi untuk merangkai senyawa organik dari molekul-molekul tertentu agar dapat diserap oleh tubuh.
Anabolisme adalah jalur metabolisme yang sangat penting bagi semua makhluk hidup. Arti keseluruhan anabolisme adalah sederhana, karena membangun molekul dari unit basa yang kecil. Selama proses anabolisme, energi yang tersimpan sebagai ATP akan digunakan. Oleh karena itu, jelas bahwa anabolisme memerlukan energi yang dihasilkan dari katabolisme.
Sintesis protein adalah contoh utama untuk proses anabolik, di mana asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida untuk membentuk molekul protein besar dan proses menggunakan ATP yang dihasilkan dari katabolisme. Pertumbuhan tubuh, mineralisasi tulang dan meningkatkan massa otot adalah beberapa proses anabolik lainnya. Semua proses metabolisme dikendalikan melalui hormon (anabolic steroid) sesuai dengan jam biologis tubuh. Oleh karena itu, variasi dalam kegiatan metabolik terkait waktu dan yang penting dalam ekologi, karena beberapa hewan ada yang aktif pada malam hari tetapi beberapa di siang hari. Biasanya, kegiatan anabolik lebih fungsional selama tidur atau beristirahat.

2.1.2 Homeostatis
Homeostasis adalah suatu kondisi keseimbangan internal yang ideal, di mana semua sistem tubuh bekerja dan berinteraksi dalam cara yang tepat untuk memenuhi kebutuhan dari tubuh. Homeostatis sering dikatakan sebagai tanggapan suatu organisme pada lingkungannya. Perbedaan makhluk hidup dan benda mati adalah makhluk hidup menunjukkan kemampuan untuk mengatur homeostatis, sedangkan benda mati tidak.
Ketika homeostasis terganggu (misalnya sebagai respon terhadap stressor), tubuh mencoba untuk mengembalikannya dengan menyesuaikan satu atau lebih proses fisiologis dari mulai pelepasan hormon-hormon sampai reaksi fisik seperti berkeringat atau terengah-engah. Sebagai contoh sederhana dari homeostasis, tubuh manusia menggunakan beberapa proses untuk mengatur suhu agar tetap dalam rentang yang optimal untuk kesehatan. Kenaikan atau penurunan suhu tubuh mencerminkan ketidakmampuan untuk mempertahankan homeostasis.

2.1.3 Reproduksi
Reproduksi merupakan proses untuk memproduksi generasi atau keturunan baru. Setiap organisme akan tumbuh menjadi dewasa dan mempunyai keterbatasan usia yang pada akhirnya akan mati. Oleh karena itu setiap organisme mempunyai kemampuan untuk melakukan reproduksi yang merupakan salah satu aktivitas hidup yang dapat terjadi dalam sel atau pada suatu organisme.
Setiap organisme melakukan reproduksi dengan cara yang berbeda. Jika organisme tidak melakukan reproduksi maka jenisnya akan punah, karena dengan reproduksi keberadaan atau kelangsungan hidup suatu organisme dapat terus berkelanjutan sehingga terjadi siklus atau daur kehidupan. Perlu diingat setiap organism memiliki kapasitas reproduksi, artinya individu memiliki batas tertentu untuk dapat menghasilkan keturunan baru.
Reproduksi merupakan cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh semua bentuk kehidupan. Setiap individu organisme ada sebagai hasil dari suatu proses reproduksi oleh pendahulunya. Cara reproduksi secara umum dibagi menjadi dua jenis yaitu seksual dan aseksual.
Reproduksi generative (seksual) membutuhkan keterlibatan dua individu, biasanya dari jenis kelamin yang berbeda. Reproduksi manusia normal adalah contoh umum reproduksi seksual. Secara umum, organisme yang lebih kompleks melakukan reproduksi secara seksual, sedangkan organisme yang lebih sederhana, biasanya satu sel, bereproduksi secara aseksual.
Pada reproduksi seksual/generatif terjadi persatuan dua macam gamet dari dua individu yang berbeda jenis kelaminnya, sehingga terjadi percampuran materi genetik yang memungkinkan terbentuknya individu baru dengan sifat baru. Pada organisme tingkat tinggi mempunyai dua macam gamet, gamet jantan atau spermatozoa dan gamet betina atau sel telur, kedua macam gamet tersebut dapat dibedakan baik dari bentuk, ukuran dan kelakuannya, kondisi gamet yang demikian disebut heterogamet.
Peleburan dua macam gamet tersebut disebut singami. Peristiwa singami didahului dengan peristiwa fertilisasi (pembuahan) yaitu pertemuan sperma dengan sel telur. Pada organiseme sederhana tidak dapat dibedakan gamet jantan dan gamet betina karena keduanya sama, dan disebut isogamet. Bila salah satu lebih besar dari lainnya disebut anisogamet.
Reproduksi Vegetatif adalah cara reproduksi makhluk hidup secara aseksual (tanpa adanya peleburan sel kelamin jantan dan betina). Reproduksi Vegetatif bisa terjadi secara alami maupun buatan. Vegetatif Alami adalah reproduksi aseksual yang terjadi tanpa campur tangan pihak lain seperti manusia. Contoh  pada tumbuhan :
·         Umbi batang. Contoh: ubi jalar, kentang
·         Umbi lapis. Contoh: bawang merah, bawang putih
·         Umbi akar. Contoh: wortel, singkong
·         Geragih atau stolon. Contoh: arbei, stroberi
·         Rizoma. Contoh: lengkuas, jahe
·         Tunas. Contoh: kelapa
·         Tunas adventif. Contoh: cocor bebek
Contoh pada hewan:
·         Tunas. Contoh: Hydra, Ubur-ubur, Porifera
·         Fragmentasi. Contoh: Planaria, mawar laut
·         Membelah diri. Contoh: Amoeba
·         Parthenogenesis. Contoh: serangga seperti lebah, kutu daun
Sedangkan Vegetatif Buatan adalah reproduksi aseksual yang terjadi karena bantuan pihak lain seperti manusia. Dengan cara: Stek, Cangkok, Okulasi, Enten, Merunduk, Kloning.
Individu baru (keturunannya) yang terbentuk mempunyai ciri dan sifat yang sama dengan induknya. Individu-individu sejenis yang terbentuk secara reproduksi aseksual dikatakan termasuk dalam satu klon, sehingga anggota dari satu klon mempunyai susunan genetik yang sama.
Dalam reproduksi aseksual, suatu individu dapat melakukan reproduksi tanpa keterlibatan individu lain dari spesies yang sama. Pembelahan sel bakteri menjadi dua sel anak adalah contoh dari reproduksi aseksual. Walaupun demikian, reproduksi aseksual tidak dibatasi kepada organisme bersel satu. Kebanyakan tumbuhan juga memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi aseksual.

2.1.4 Mutasi dan Adaptasi
Mutasi diartikan sebagai perubahan faktor keturunan atau sifat keturunan (gen) dan perubahan itu bersifat fisikokimia. Keturunan mengandung arti menurunkan atau memindahkan struktur dan fungsi karakter setiap spesies makhluk hidup dari orang tua keada anak-anaknya. Struktur karakter diturunkan melalui moleku ADN (asam dioksiribo nukleat) atau DNA yang dianggap sebagai factor hereditas atau penurunan sifat. ADN sangat erat hubungannya dengan semua aktifitas kehidupan organisme. DNA mampu membuat tiruannya sendiri dengan begitu cepat, serta mampu mengirim informasi kebagian-bagian lain dari suatu sel. Instruksi hereditas mampu menjamin bahwa sifat orang tua dapat muncul pada keturunnnya, namun dapat pula bervariasi tetapi dasar dari sifat itu masih ada.
Variasi biasanya muncul karena terjadi mutasi, yang disebabkan oleh perubahan struktur dan jumlah molekul AND. Mutasi terjadi secara acak, dan yang beradaptasi hanya sebagian kecil. Bila suatu mutasi mempunyai nilai ketahanan dan bentuk baru yang diturunkan telah nampak, maka ketahanan, kedewasaan dan reproduksi dari bentuk baru itu tidak bersifat acak lagi. Mereka, cenderung untuk bertambah dalam populasi dibandingkan dengan anggota populasi lain yang mempunyai nilai seleksif rendah. Pada beberapa organisme mutasi mungkin menguntungkan bila organism itu mampu beradaptasi dengan lingkungannya, sehingga mampu bertahan hidup. Namun kebanyakan mutasi membahayakan individu yang terkena mutasi sperti penyakit sindrom down, haemofilia, sindrom patau, dan lain-lain.
Faktor- faktor yang menjadi penyebab terjadinya mutasi disebut mutagen. demikian banyak aspek variabel yang menyebabkan mutasi adalah faktor lingkungan. Pada umumnya faktor- faktor lingkungan penyebab mutasi dibagi menjadi tiga, yaitu faktor fisika, kimia, dan biologi.
a). Faktor fisika (radiasi)
Agen mutagenik dari faktor fisika brupa radiasi. Radiasi yang bersifat mutagenik antara lain berasal dari sinar kosmis, sinar ultraviolet, sinar gamma, sinar-X, partikel beta, pancaran netron ion- ion berat, dan sina- sinar lain yang mempunyai daya ionisasi. Radiasi dipancarkan oleh bahan yang bersifat radioaktif. Suatu zat radioaktif dapat berubah secara spontan menjadi zat lain yang mengeluarkan radiasi.
Ada radiasi yang menimbulkan ionisasi ada yang tidak. Radiasi yang menimbulkan ionisasi dapat menembus bahan, termasuk jaringan hidup, lewat sel-sel dan membuat ionisasi molekul zat dalam sel, sehingga zat- zat itu tidak berfungsi normal atau bahkan menjadi rusak. Sinar tampak gelombang radio dan panas dari matahari atau api, juga membentuk radiasi, tetapi tidak merusak.
b). Faktor kimia
Banyak zat kimia bersifat mutagenik. Zat- zat tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
·         Pestisida
* DDT, insektisida dipertanian dan rumah tangga.
*DDVP, insektisida, fumigam, helminteik ternak
*Aziridine, dipakai pada industri tekstil, kayu dan kertas untuk membasmi lalat rumah, mutagen pada tawon, mencit, neurospora, E coli dan bakteriofage T4.
*TEM, dipakai dalam teskstil dan medis (agen antineoplastik). Membasmi lalat rumah.mutagen pada mencit dan serangga, jamur, aberasi pada memcit, allium e coli dan lekosit.
·         Industri
*Formadehid. Zat ini digunakan dalam pabrik resin, tekstil, kertas dan pupuk, disenfektan benih, dan fungisida, anti pai , anti kusut pada tekstil . banyak dijumpai pada asap tembakau, asap mobil, mesin serta buangan pabrik tekstil. Mutagen pada drosophila, neuspora dan E, coli.
*Glycidol. Zat yang digunakan untuk membuat zat kimia yang lain seperti, eter, ester, amin untuk farmasi, dan tekstil bersifat antibakteri dan antijamur pada makanan, mutagen pada drosophila, neuspora, aberasi dan jaringan mencit.
*DEB (butadiene deipoxide), mencegah mikroba, untuk tekstil dan farmasi, mutagen pada drosophila, neuspora dan E, coli  . salmonella, penicillium, lalat rumah ragi, jagung, tomat dan mamalia. Aberasi pada allium, drosophila dan mamalia.
·         Makanan dan minuman
*Caffein. Banyak didapatkan pada minuman, kopi, teh, cokelat, dan limun yang mengandung cola. Pada bidang medis untuk antihistamin dan obat pusing, pengembang pembuluh darah, koroner. Mutagen lemah pada drosophila, mutagen letal adan aberasi pada bakteri, bakteriofage, dan kultur sel orang,
*Siklamat dan sikloheksilamin. Banyak dipakai untuk penyedap makanan dan minuman, aberasi secara invitro pada orang dan tikus.
*Natriun nitrit dan asam nitrit zat ini digunakan mengawetkan daging, ikan dan keju, mutagen pada bakteri dan jamurdan virus: menghalangi replikasi ADN.
·         Obat
*Siklofosfamid. Pelawan berbagai jenis tumor. Toragen pada tikus, mutagen pada drosophila, mencit. Aberasi pada kultur jaringan manusia.
*Metil di-kloro etil amin. Banyak digunakan diklinik. Mutagen pada mencit, drosophila, aberasi pada Allium.
*Antibiotik . sebagian berasal dari streptomyces, seperti mitomysin C, azaserine, streptonigrin, phleomycin. Anti neoplasma. Penghalang replikasi DNA. Mutagen pada drosophila. Aberasi pada kultur lekosit orang.
*Aminopterin 4- aminoflic dan methoteraxate. Kedua zat antagonis terhadap asam folat. Banyak dipakai  pengobatan kanker, seperti leukimia, dan choriocarcinoma, aberasi pada kultur lekosit..
c). Faktor biologi
Lebih dari 20 macam virus penyebab kerusakan kromosom. Misalnya virus hepatitis menimbulkan aberasi pada darah dan sumsum tulang. Virus campak, demam kuning, dan cacar juga dapat menimbulkan aberasi.

2.2  Organisasi Kehidupan
Dalam ruang lingkup Biologi, organisme yang dipelajari, khususnya makhluk hidup terdiri atas berbagai tingkatan organisasi kehidupan. Tingkatan organisasi yang dipelajari dimulai dari yang paling sederhana hingga tingkatan yang kompleks. Tingkatan organisasi kehidupan dimulai dari molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi, ekosistem, hingga ke tingkatan bioma (Campbell, et al, 2006:4).

2.2.1        Organisasi Kehidupan Tingkat Molekul
Dalam tingkat molekuler, atom-atom berikatan membentuk molekul. Molekul-molekul tersebut akan menyusun organel-organel sel. Contohnya, membran sel plasma yang tersusun atas molekul-molekul protein, fosfolipid, kolesterol, air, karbohidrat, dan ion-ion lain. Adanya molekul tersebut, memungkinkan membran plasma menjalankan fungsinya sebagai bagian luar sel yang memisahkan sel dengan lingkungan sekitarnya.

2.2.2        Organisasi Kehidupan Tingkat Sel
Setiap makhluk hidup tersusun atas sel. Ada makhluk hidup yang tersusun atas satu sel (uniseluler), dan adapula makhluk hidup yang tersusun atas banyak sel (multiseluler). Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dari makhluk hidup.
Setiap sel memiliki organel-organel yang mampu menjalankan fungsinya untuk hidup. Organel sel tersebut diantaranya ribosom, mitokondria, badan golgi, retikulum endoplasma, membran plasma, dan vakuola. Seluruh aktivitas organel tersebut dikontrol oleh inti sel (nukleus).

2.2.3        Organisasi Kehidupan Tingkat Jaringan
Jaringan merupakan kumpulan sel yang memiliki bentuk, susunan, dan fungsi sama. Kumpulan sel tersebut bekerja sama membentuk dan menjalankan tugasnya sesuai dengan fungsinya. Kajian tentang jaringan dipelajari dalam histologi. Pada makhluk hidup terdapat berbagai macam jaringan, seperti jaringan saraf, jaringan otot, dan jaringan ikat.
Jaringan saraf memiliki fungsi menyampaikan rangsang dari luar untuk diteruskan menuju otak. Otak tersebut menanggapi rangsang melalui jaringan saraf untuk meresponnya. Misalnya, saat memegang benda panas, kita akan merespons dengan melepas benda panas tersebut.

2.2.4        Organisasi Kehidupan Tingkat Organ
Organisasi kehidupan tingkat organ merupakan organisasi hidup dari kumpulan jaringan. Organ merupakan kumpulan beberapa jaringan yang berbeda untuk melakukan suatu pekerjaan yang sama. Suatu organ memiliki tugas untuk menjalankan fungsinya. Organ terdiri atas beberapa jaringan yang berbeda. Contoh organ adalah kulit, jantung, ginjal, dan mata.
Organ kulit tersebut tersusun oleh beberapa jaringan, yaitu jaringan epitel, jaringan otot, jaringan darah, dan jaringan saraf. Keseluruhan jaringan tersebut bekerja sama menjalankan peran dan fungsinya, seperti melindungi tubuh dari berbagai faktor fisis dan menjadi pertahanan tubuh dari mikroorganisme penyebab penyakit (patogen).
Di dalam tubuh makhluk hidup, organ-organ yang berbeda akan berkumpul membentuk suatu sistem yang disebut sistem organ. Kumpulan organ-organ tersebut akan menjalankan fungsi dan tugas yang saling berkaitan. Contoh sistem pada organ pada manusia, yaitu sistem pencernaan terdiri atas organ mulut, lidah, gigi, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus.


2.2.5        Organisasi Kehidupan Tingkat Individu
Individu merupakan organisme yang tersusun oleh kumpulan sistem organ. Kumpulan sistem organ tersebut membentuk individu. Adanya berbagai sistem organ yang memiliki fungsi berbeda, membuat suatu individu mampu melakukan fungsi hidupnya dengan baik. Contoh organisasi kehidupan tingkat individu adalah seekor kucing, seekor ular, dan seorang manusia.

2.2.6        Organisasi Kehidupan Tingkat Populasi
Organisasi kehidupan tingkat populasi terbentuk oleh spesies atau individu yang sejenis. Populasi sendiri merupakan kelompok yang terdiri atas psesies sejenis atau sama dan mendiami suatu habitat. Habitat merupakan tempat hidup suatu makhluk hidup.
Di dalam suatu populasi terjadi interaksi atau hubungan antar spesiesnya. Hal tersebut dilakukan guna menjalankan fungsi hidupnya, misalnya berkembang biak, melakukan perkawinan, dan untuk perlindungan satu sama lainnya. contoh organisasi tingkat populasi adalah sekumpulan banteng.
Dalam Biologi, dikenal pembagian makhluk hidup menjadi beberapa kerajaan atau kingdom. Kingdom yang dipelajari terdapat lima kelompok, yaitu kingdom Monera, kingdom Protista, kingdom Fungsi, kingdom Animalia, dan kingdom Plantae. Setiap kingdom terdiri atas populasi yang berbeda, misalnya kingdom Animalia memiliki populasi banteng, populasi elang jawa, dan populasi harimau jawa.

2.2.7        Organisasi Kehidupan Tingkat Komunitas
Komunitas merupakan sekelompok populasi yang hidup dalam suatu daerah dan menempati lingkungan yang sama. Komunitas merupakan organisasi kehidupan yang memiliki banyak objek untuk diamati. Contohnya, komunitas sungai terdapat populasi katak, populasi udang, dan populasi plankton.
2.2.8        Organisasi Kehidupan Tingkat Ekosistem
Ekosistem merupakan beberapa macam populasi yang berinteraksi dengan lingkungannya tempat mereka hidup baik dengan komponen biotik maupun komponen abiotiknya. Di dalam ekosistem, organisasi kehidupan berlangsung sangat kompleks. Antarpopulasi terdapat suatu hubungan simbiosis serta siklus energi dan materi. Siklus energi ini terjadi melalui suatu peristiwa makan dimakan yang membentuk sebuah rantai makanan. Bahkan terdapat siklus energi yang lebih luas dan rumit dalam suatu jaring-jaring makanan.
Di dalam ekosistem, hubungan antara organisme biotiknya tidak dapat terlepas dari faktor abiotiknya. Contohnya, hewan yang memerlukan air untuk minum. Air merupakan salah satu komponen abiotik.
2.2.9        Organisasi Kehidupan Tingkat Bioma

Bioma merupakan organisasi kehidupan yang cukup beragam, khususnya jenis makhluk hidup di dalamnya. Bioma adalah satuan daerah daratan yang luas di bumi bercirikan sejenis tumbuhan dominan di daerah tersebut. Contohnya bioma gurun, bioma taiga, bioma hutan hujan tropis, dan bioma tundra.
Di dalam bioma, banyak sekali jenis individu ataupun populasi yang terdapat di dalamya. Misalkan pada bioma hutan hujan tropis yang didominasikan oleh tumbuhan tropis, terdapat keaneragaman individu yang tinggal di dalamnya. Indonesia memiliki bioma hutan hujan tropis, khususnya di pulau Sumatra dan Kalimantan.
Tingkatan kehidupan organisme yang dipelajari dalam ruang lingkup Biologi dipelajari dalam berbagai tingkatan. Setiap tingkatan tersebut memiliki kekhasan mengenai cirinya.



BAB III
KESIMPULAN

Struktur dasar makhluk hidup dan benda mati berasal dari sifat dasar materi dan energi. Struktur dan organisasi mahkluk hidup yang bersifat umik berasal dari molekul ADN.
Makhluk hidup merupakan bagian dari jaring-jaring makanan pada organisasi kehidupan di alam. Makhluk hidup saling ketergantungan satu terhadap yang lain baik langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh materi dan energi.
Makhluk hidup menunjukkan aktivitas metabolism. Sel pada makhluk hidup memperoleh dan menggunakan energy untuk menyusun tubuh, menggantikan bagian yang rusak, memelihara kelangsungan hidup, dan mempertahankan hidup dalam berinteraksi dengan lingkungan untuk melalukan reproduksi.
Semua makhluk hidup tanggap terhadap perubahan lingkungan dengan menggunakan control homeostatis yang membantu untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan. Setiap makhluk hidup ada karenan makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk bereproduksi.
ADN merupan unsur hereditas yang diturunkan dari induk kepada keturunannya. Mutasi walaupun sebagian besar pada manusia menyebabkan bencana, tetapi mutasi memungkinkan munculnya variasi baru pada makhluk hidup bila makhluk hidup itu dapat bertahan hidup dengan perubahan tersebut.
Tingkatan organisasi kehidupan yang paling dasar adalah sel yang terbentuk dari interaksi energi antara molekul-molekul. Sel-sel yang berkumpul membentuk jaringan. Beberapa jaringan berkumpul membentuk organ. Kumpulan organ-organ yang berbeda membentuk system organ yang kemudian membetuk individu. Individu yang sejenis berkumpul dan membentuk populasi. Sekelompok populasi hidup dalam suatu daerah dan menempati lingkungan yang sama membentuk komunitas. beberapa macam populasi yang berinteraksi dengan lingkungannya tempat mereka hidup baik dengan komponen biotik maupun komponen abiotiknya disebut ekosistem. Beragam makhluk hidup yang ada pada satuan daratan luas yang ada dibumi merupakan bioma.




DAFTAR PUSTAKA

______ Sri Y, Margaretta., Hendri, Adi., Sujana, Atep. Konsep Dasar IPA. 2006. Bandung: UPI PRESS
______ Sumardi, Yosaphat dkk. 2009. Buku Materi Pokok Konsep Dasar IPA SD. Jakarta. Universitas Terbuka
______ Dirdjosoemarto, Soendjojo dkk.1996.Materi Pokok Pendidikan IPA 1.Jakarta. Universitas Terbuka

Comments

Popular posts from this blog

FAKTA, KONSEP, DAN GENERALISASI

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Ilmu-ilmu sosial mengkaji perilaku manusia yang berlangsung dalam proses kehidupan sehari-hari dalam upaya menjelaskan mengapa manusia berperilaku seperti apa yang mereka lakukan. Setiap ilmu sosial merupakan suatu disiplin ilmu tersendiri yang memiliki scope materi dan metodologi tertentu, batang tubuh, atau struktur ilmu pengetahuan ( body of knowledge atau struktur of knowledge ) tentang suatu bidang kajian. Setiap ilmu sosial seperti sejarah, geografi, ekonomi, antropologi, sosiologi, psikologi sosial, ilmu politik dan pemerintahan, memandang manusia dari sudut pandangnya masing-masing dan menggunakan metode kerja yang berbeda untuk memperoleh struktur ilmunya. Pengetahuan tentang tindakan atau perilaku manusia ini memberikan suatu pola dasar bagi materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Dalam suatu struktur ilmu pengetahuan, termasuk di dalamnya ilmu sosial, tersusun dalam 3 (tiga) tingkatan materi, dimulai dari yang paling sempi

KETERAMPILAN DASAR DALAM ILMU-ILMU SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang      Abad Informasi seperti sekaran ini menghendaki manusia, lembaga bahkan Negara dapat memiliki informasi sebagai alat untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Untuk memperoleh informasi tersebut diperlukan upaya tertentu sesuai dengan tingkat dan derajad manfaat dari informasi yang ingin diperoleh. Salah satu upaya untuk memperoleh informasi itu adalah dengan mencarinya pada sumber-sumber informasi, baik melalui media elektronika seperti televise, radio, internet, maupun media cetak seperti buku, bulletin, majalah, surat kabar, dll. Disamping itu diperlukan upaya menggali informasi itu dari individu atau masyarakat sekitar. Untuk memperoleh informasi yang lengkap dan akurat dari individu dan masyarakat diperlukan suatu keterampilan tertentu yang berhubungan dengan cara memilih, menyusun, menggunakan pertaanyaan, memperoleh, menganalisis menyajikan dan memanfaatkan informasi. Bagi seorang guru,

PENGERTIAN, FUNGSI, DAN JENIS LINGKUNGAN PENDIDIKAN (DASAR DASAR PENDIDIKAN)

BAB I PENDAHULUAN A.        Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manuia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Disisi lain proses perkembangan dan pendidikan manusia tidak hanya terjadi dan dipengaruhi oleh proses pendidikan yang ada dalam sistem pendidikan formal ( sekolah ) saja. Manusia selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Ketiga lingkungan itu sering disebut sebagai tripusat pendidikan. Dengan kata lain proses perkembangan pendidikan manusia untuk mencapai hasil yang maksimal tidak hanya tergantung tentang bagaimana sistem pendidikan formal dijalankan. Namun juga tergantung pada lingkungan pendidikan yang berada diluar lingkungan formal. B.        Rumusan Masalah 1.       Apa pengertian Lingkungan Pendidikan ? 2.       Apa saja Jenis-jenis Lingkungan Pendidikan ( Tripusat Pendidikan ) ? 3.       Apa saja Fung